BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Thursday, March 11, 2010

Don`t Cry, Sist…!

Sungguh benar, kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya.

Hari ini adalah hari ke tujuh sejak kejadian itu. Banyak orang termasuk aku, datang untuk melakukan doa bersama di rumah Riri. Kulihat Riri hanya duduk diam tanpa ekspresi di teras rumahnya tanpa memedulikan orang-orang yang hilir mudik di depannya.aku tahu ini pasti sangat berat baginya, dia pasti merasa sangat bersalah atas kejadian ini.

Sudah sejak SD aku berteman dengan Riri, kami cukup akrab walaupun sekarang kami beda sekolah. Ketertarikan kami pada K-pop lah yang membuat kami cukup dekat, ini memang aneh bagiku, tapi sepertinya kami satu-satunya cassielf)1 di desaku.

Riri yang kukenal sangat ceria, tegar, baik, peduli, dan mudah bergaul. Namun yang kulihat sekarang sangatlah berbeda, Riri yang ada dihadapanku tampak aneh, lemas, tanpa ekspresi, dan tak bicara sedikitpun. Aku tahu kalau dia sedih, tapi tak ada yang mengira sikapnya akan begini, sejak hari itu dia bahkan tak meneteskan air mata, ia hidup tapi tampak tak hidup sama sekali, semua orang prihatin dengan keadaannya. Tidak seharusnya Riri yang kukenal jadi seperti ini, kupikir dia akan berpikir dewasa dan mengikhlaskan semuanya.

Semua ini bermula dari kejadian itu…..

Tujuh hari yang lalu, Nanda(adik Riri) mengalami kecelakan dan meninggal. Siang itu, Nanda ditabrak sebuah mobil saat sedang bersepeda. Anehnya, peristiwa itu terjadi di dekat sekolah Riri yang jaraknya cukup jauh dari rumah, tidak biasanya seorang anak kelas 3 SD bersepeda sejauh 3 km. Tak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi, untuk apa Nanda berada di sana saat itu? Ini semua terus dipertanyakan, semua menjadi misteri, terlebih lagi, sampai saat ini Riri tak mengucapkan sepatah katapun.

Kehilangan anggota keluarga untuk selama-lamanya pastilah sangat menyakitkan, itu yang dirasakan Riri dan keluarganya saat ini. Tapi haruskah kesedihan ini berlarut-larut? Kita yang masih diberi kesempatan tinggal di dunia seharusnya memanfaatkan waktu kita sebaik mungkin, dan biarkan meraka yang pergi juga menjalani takdirnya di kehidupan lain.

JJJ

Setelah doa bersama usai, aku segera mendelaki Riri yang masih terdiam di teras depan. Aku hanya duduk disamping Riri sambil memandangnya, dia juga sesekali memandangku seakan ingin mengatakan sesuatu tapi tak kuasa tuk mengungakapkannya. 2 jam berlalu, semua orang yang datang berdoa sudah pulang ke rumah masing-masing, aku juga harus pulang karena malam semakin larut. Aku berpamitan pada Riri, Riri hanya terdiam seperti sebelumnya sesuai dugaanku. Aku menepuk bahunya pelan dan menyuruhnya segera masuk ke rumah, tak kuduga Riri mengatakan sesuatu, "besok",katanya. awalnya aku tak mengerti maksudnya, " baiklah, aku akan datang besok" kujawab sambil tersenyum, entah ini yang dia inginkan atau bukan, aku langsung meninggalakan tempat itu. Dari kejauhan kulihat Riri masuk ke dalam dan menutup pintu rumahnya.

JJJ

Keesokan harinya…

"Assalamualaikum…" ucapku setiba di depan rumah Riri. "Waalaikumsalam…" jawab ayah Riri saat membukakan pintu untukku. "Riri ada di dalam, masuklah.." tambah ayah Riri sambil menunjukkan arah padaku. "terima kasih, om.." jawabku..

" Assalamualaikum, Ri…" sapaku pada Riri yang tampaknya mulai menyadari kedatanganku. Riri hanya diam saat memandangku, mungkin ia telah menjawab salamku dalam hati. Aku langsung duduk di sampingnya, dia memandangku dan aku tersenyum padanya, terlihat saat itu dia juga berusaha membalas senyumku walaupun belum tampak jelas.

"maaf!" kata Riri pelan. "untuk apa?" tanyaku. Riri hanya menunduk, mungkin seharusnya aku tak bertanya, " sudahlah, semua akan mengerti" tambahku.

" aku tak cukup kuat tuk lalui ini, aku tak bisa berkata apa-apa, aku tak bisa tersenyum, bahkan menangispun aku tak sanggup. Aku benar-benar tak punya hati…"tutur Riri dengan pelan, suasana menjadi hening sejenak, aku tahu Riri belum menyelesiakan kata-katanya, aku takkan menyela.

"Aku tak menyangka akan jadi begini. Aku yang salah, aku yang menyuruhnya ke sekolahku, aku yang membuat semua ini terjadi pada Nanda…" lanjut Riri. Aku belum bisa memahami maksud perkataan Riri. "akhir-akhir ini keadaan keluargaku sangat tidak baik, orang tuaku akan cerai, nanda tahu semuanya, dia juga tahu kalau kedua orang tuaku tidak ada yang rela merawatnya, mereka memperebutkan aku" Riri kembali menunduk dan suaranya semakin pelan. Aku baru mengerti yang dikatakan Riri, pantas saja Riri merasa terbebani.

" Tujuh hari yang lalu seharusnya adalah hari perceraian orang tuaku, saat itu aku menyuruh Nanda ke sekolahku. Kami berencana kabur dari rumah bersama-sama, tapi ternyata seperti inilah akibat rencana nakalku." Riri semakin menunduk. Aku bingung harus berkomentar apa, aku benar-benar terkejut mendengar pernyataan Riri itu.

"lalu??" tanyaku singkat. "Mereka tetap akan cerai, mungkin bulan depan" jawab Riri. Aku jadi penasaran apa penyebabnya, tapi tak mungkin kutanyakan pada Riri sekarang, aku hanya bisa diam menunggu Riri bicara lagi.

"Aku akan biarkan mereka bercerai, mereka tahu yang terbaik, biarkan mereka yang mengambil keputusan. Mungkin memang hanya itu caranya… aku akan tetap disini bersama ayah." Sambung Riri.

" lalu ibumu??" tanyaku pada Riri. " mungkin akan tinggal di rumah nenek" jawabnya agak ragu

"ya sudahlah, kau harus tetap kuat, kembalilah jadi dirimu yang dulu. Kalau memang itu yang harus terjadi, jalanilah! Pasti akan ada hikmahnya. Maaf aku tak bisa bantu apa-apa…" tuturku. Riri hanya mengangguk sambil berterima kasih.

JJJ

Satu bulan kemudian……

Riri yang dulu telah kembali, walaupun tak seceria sebelumnya, kurasa ia sangat merindukan keluarganya yang dulu. Pasti sangat berat baginya harus kehilangan adik dan berpisah dengan ibunya sekaligus. Aku teringat kata Riri, " aku kuat, aku tak akan menangis… aku tak pernah kehilangan apapun. Dibalik semua ini telah kutemukan sesuatu yang lebih berharga dari apapun. Nanti akan ku tunjukkan padamu" ujarnya sambil tersenyum padaku siang itu

Aku ke rumah Riri seperti yang dia sarankan, dia mengajakku ke kamarnya. Aku terkejut saat masuk ke kamarnya, suasana ini sangat berbeda, teduh dan nyaman. Banyak sekali perubahan disini. Kamar Riri yang dulu dipenuhi poster-poster SuJu dan TVXQ, juga graffiti bertuliskan "Cassiopeia-EverLasting Friend" dengan ukuran besar, tapi sekarang semua poster diganti denga kaligrafi, begitu juga dengan graffiti tulisan-tulisan tadi, semua sudah ditutup dengan kaligrafi-kaligrafi yang indah. Sepertinya, koleksi DVD Riri juga sudah dimuseumkan, di meja Riri sekarang dipenuhi buku-buku tentang agama. Aku sangat takjub dengan perubahan ini.

"jadi sekarang??" tanyaku pada Riri.

"Ya beginilah… aku sudah temukan kebahagiaan yang sebenarnya, sesuatu yang bisa menentramkan hatiku, menemaniku menghadapi semua masalah dan aku tahu, kali ini aku takkan kehilangan lagi. Dia takkan meninggalkanku, Dia selalu ada untukku kapanpun dan dimanapun" jelas Riri dengan senyum dan penuh keyakinan

"Hm… bagaimana dengan hobi lamamu??" tanyaku lagi. "aku masih menyimpan mp3 lagu-lagu mereka, jadi aku masih bisa mendengarkannya sewaktu-waktu. Aku juga masih menyukai mereka seperti dulu tapi aku akan lebih fokus pada kewajiban yang sebenarnya.." jawab Riri dengan santai tapi penuh kemantapan.

Aku kagum pada kedewasaan Riri, ternyata benar, cobaan dari Nya membuat kita semakin kuat dan positif thinking dalam menjalani hidup. Mataku tetap berputar-putar mengamati hal baru di kamar Riri, ada yang menarik perhatianku diatas meja di sudut kamar. Sebuah pigura berisi tulisan tangan yang ternyata adalah ekspresi perasaan Riri terhadap keluarganya. Dikutip dari lagu favorit kami.

……....kimiga yobeba bokuha yukuyo

Kimino sobade waraitaindayo

Futoshita sunkan kizutsuite shimatta kokoro

Hitorija naosenae itami bokuga iyashitaiyo

I ma aenai tokinara tada kimino omokagewo

Dakishimete… dakishimete hora

Donna himo zutto kimiwo omouyo, kokorokara kimiwo

………kimiga nakeba bokuya yukuyo

Kimiwo itsumo mamoritaindayo

………kimino egaku eienno yumewo kanaetai, I wish

………Nandodemo to heart okuru smile for you

Kanashikutemo ureshikutemo

………With all my heart…. Find me, and I'll be there for you)2

:: with all my heart- TVXQ::


"Benar-benar telah kembali, Riri sahabatku yang dewasa, tegar, dan mengagumkan. Dia berhasil mengekspresikan perasaannya dengan sangat baik, aku sangat bangga jadi temannya. Teruslah seperti ini, jadilah dirimu, jalanilah sesuai prinsipmu dan temukan duniamu. Aku selalu ada untuk mendukungmu." Ujarku dalam hati.

Aku teringat sebuah kutipan yang tertulis di blog Riri…

"Gakkeumeun himideuljiman jeolddae ooleumeun ooljiana, sesangi nareul sokyeodo jeolddae nan ooljiana")3


1) Cassiopeia- EverLasting Friend : nama fans club boy band korea TVXQ dan Super Junior

2) Indo translate: (penggalan lirik lagu "With All My Heart by TVXQ")

Jika kau panggil aku, aku akan datang untukmu

Aku ingin tersenyum di sisimu

Dengan lebih banyak kenangan, hatimu mungkin akan terluka

Aku ingin menyembuhkan lukamu yang tidak bisa disembuhkan sendiri

Jika aku bisa berada di sisimu, aku akan memeluk bayangmu di hatiku dan

Setiap hari akan selalu memikirkanmu dari lubuk hatiku

Jika kau menangis aku akan datang padamu

Aku akan selalu berada di sisimu

Aku ingin memberimu masa depan, mimpi abadimu, ku berharap

Selama berkurangnya waktu, tuk hatimu, aku akan tersenyum untukmu

Bahkan saat sedih ataupun senang

Dengan segenap hatiku… temukan aku dan aku akan ada untukmu

3) Eng translate: ( penggalan lirik lagi "Countdown" by SHINee)

Sometimes its hard, but I'll never shed tears. Even when the world deceives me, I'll never cry…

CREDITS:

· Isharetoyou.blogspot.com [romanji dan trans lirik "countdown"]

· Shinjiroh Inoue [ lirik "with all my heart"]

· Didiph @ Cassiopeia royal [ terjemahan lirik "with all my heart"]

Story by: Lina L [XI IPA 4]

0 comments: